Ada hal menarik dalam beberapa pertandingan terakhir
Liverpool dimusim ini. Secara berani, Brendan Rodgers selaku pelatih Liverpool
memainkan formasi yang tak lazim di EPL. Dalam tiga pertandingan terkahir,
Liverpool memasang formasi 3-4-1-2. Cideranya Glen Johnson dan tidak adanya
pengganti yang sebanding dengan Johnson, terpaksa membuat Brendan Rodgers
bereksperimen dengan mengubah formasi yang tak biasa. Dengan hanya mengandalkan
tiga bek di lini belakang, tentunya ini hal janggal di era sepak bola modern
apalagi jika itu dilakukan di Liga sekelas EPL. Formasi 3-4-1-2 atau 3-5-2 ini
sempat ngetrend di tahun 70an, dimana ada mitos bahwa tim yang baik adalah tim
yang bisa menguasi lini tengah permainan. Karena itu, banyak tim memasang
banyak pemain di lini tengahnya. Tapi apakah formasi 3-4-1-2 ala Liverpool ini
akan sukses dalam era sepak bola modern yang lebih mementingkan keseimbangan
tim? Berikut delapan alasan formasi 3-4-1-2 menjadi formasi terbaik Liverpool
musim ini
1. Melimpahnya bek hebat
Terhitung ada enam bek berkualitas di skuad Liverpool musim
ini dan sayang jika tak dimaksimalkan dengan baik. Agger, Sakho, Skrtel, Toure, Ilori dan Coates
adalah bek yang dimiliki Liverpool dimusim ini. Jika Liverpool hanya memasang
dua bek tengah padahal ada empat bek tengah lainnya yang sama hebat, tentunya
akan mengurangi efisiensi dalam skuad. Dengan mengandalkan formasi 3-4-1-2
tentunya peran bek tengah Liverpool sangat besar, dan tak menyianyiakan
kualitas bek yang Liverpool miliki. Trio di lini belakang juga, membuat
pertahanan Liverpool semakin kokoh. Ditambah adanya penampilan hebat Simon
Mignolet dibawah mistar gawang.
2. Double Pivot
Adanya duet Lucas dan Gerrard dalam formasi 3-4-1-2 tentunya
sangat membantu lini tengah Liverpool. Lucas yang berperan sebagai Anchor Man
dan Gerrard sebagai Deeplying playmaker membuat lini tengah Liverpool lebih
seimbang. Hadinya double pivot di lini tengah, mempunyai fungsi untuk menghalau
serangan serangan musuh sebelum masuk ke daerah pertahanan Liverpool. Dengan
Lucas yang memiliki tackle bersih yang baik dilengkapi dengan Gerrard yang
pandai membaca serangan lawan, mengindikasikan lini tengah Liverpool sangat
baik dimusim ini
3. Wing Back yang fleksibel
Di skuad Liverpool saat ini, Liverpool memiliki 2 wing back
yang sama sama memiliki kualitas menyerang dan bertahan yang baik, ya Jose
Enrique dan Glenn Johnson. Meskipun belakangan ini permainan Enrique sudah
menurun tapi secara kualitas masih yang terbaik di posisi wing back kiri
Liverpool. Kehadiran dua pemain ini tentunya akan cocok dalam formasi 3-4-1-2
ala Liverpool. Hadirnya Glen Johnson setelah lama dibekap cidera, membuat daya
serang Liverpool dari sisi kanan akan semakin tajam. Dalam formasi 3-4-1-2
tentunya kedua sayap harus memiliki kualitas bertahan dan menyerang yang sama
baik. Karena jika Liverpool dalam keadaan di serang, dua wing back ini harus
menjadi full back dan ketika menyerang harus bisa menjadi winger.
4. Mengoptimalkan Peran
Coutinho
Salah satu pemain terbaik yang di miliki Liverpool saat ini.
Memiliki umpan yang mematikan, skill yang mengagumkan dan kecerdasan membongkar
pertahanan lawan yang hebat merupakan
beberapa kemampuan yang dimiliki Coutinho. Meskipun usianya masih muda, tapi
Coutinho adalah otak permainan Liverpool dimusim ini. Tanpa dia, Liverpool
seperti kehabisan akal untuk membongkar pertahanan lawan. Dalam formasi 3-4-1-2
dimana Coutinho dipasang sebagai Trequartista atau “si no 10” di belakang dua
striker membuat Coutinho lebih leluasa dalam mengkreasi serangan. Karena fokus
pertahanan lawan tertuju pada dua striker di depan Coutnho. Selain itu,
Coutinho bermain secara Free Role sehingga pergerakannya sulit dibaca lawan
5. Duet SAS
Salah satu duet striker terhebat Liverpool sepanjang masa.
Suarez dan Sturridge keduanya memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam hal
mengelabui bek bek lawan. Suarez dengan nutmeg nya dan Sturridge dengan step
over mematikannya membuat bek lawan kewalahan menjaga mereka berdua. Dalam
formasi 3-4-1-2 dimana kedua striker memiliki posisi menyerang total tanpa
perlu turun ke lini tengah, membuat cocok dengan cara bermain Suarez dan
Sturridge yang lebih fokus dalam hal menyerang
6. Formasi yang asing
Formasi 3-4-1-2 merupakan formasi yang jarang diterapkan oleh klub klub di EPL. Tentunya ini keuntungan bagi Liverpool, karena para lawan belum bisa membaca permainan Liverpool. Dengan itu, permainan Liverpool seharusnya bisa berkembang karena formasinya masih asing bagi para lawan
7. Balance and Flaksibel
Formasi 3-4-1-2 memiliki “dua bentuk wajah”. Pada saat
bertahan, formasi ini bisa berubah menjadi 5-3-2 sehingga pertahanan pun akan
semakin kokoh, lalu ketika menyerang formasi ini berubah menjadi 3-5-2 sehingga
daya serang Liverpool menjadi lebih bervariasi.
Dengan demikian, formasi ini cukup fleksibel untuk digunakan
8. Anti-Mainstream
Karena Formasi 4-4-2 4-2-3-1 dan 4-4-3 Sudah terlalu
mainstream!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar